Suheri : Ideas and Obsessions
Memberikan Ide dan menuangkan obsesi untuk kemajuan Bangsa
Minggu, 29 Maret 2020
Minggu, 29 Desember 2019
Minggu, 15 Desember 2019
Sabtu, 23 November 2019
Sabtu, 22 Desember 2007
Statistika kehidupan
Oleh : Suheri
Pengarang Buku : Jangan Cuma Bermimpi, Mulai Saja!
Statistik merupakan ilmu yang dapat memberikan pemahaman kepada kita terhadap penomena yang mungkin terjadi di masa datang. Dengan menggunakan data-data lalu kemudian dianalisa pola yang terjadi sehingga kita dapat melihat suatu kecendrungan atau trend dari kejadian-kejadian tersebut. Berdasarkan kecendrungan itu, kita membuat prediksi-prediksi atau perkiraan-perkiraan yang akan muncul. Apabila teori statistik ini kita aplikasikan atau diterapkan dalam kehidupan kita, kitapun dapat dapat memperkirakan kehidupan seperti apa yang akan kita lalui di masa datang. Kita dapat memperkirakan kesuksesan apa yang akan kita lalui dan tingkat kekayaan yang akan kita punyai. Perhatikan ilustrasi berikut :
Gambar 1. Statistika Kehidupan
Coba ambil satu indikator yang ingin anda ukur dalam hidup ini, misalnya tingkat kekayaan, karir, atau apa saja yang menurut anda sebagai kunci sukses. Bila tahun pertama berada pada posisi t-3 (tiga tahun lalu), kemudian bergerak pada posisi t-2, t-1, dan pada saat ini anda berada pada posis skr (sekarang), secara statistik dapat ditarik suatu garis regresi yang menggambarkan trend atau kecendrungan yang akan terjadi di masa datang (garis regresi/pilihan B). Dari garis regresi ini, dapat diperkirakan setahun kedepan anda akan berada pada tingkat karir, kekayaan, atau kesuksesan pada posisi 1, demikian pula dua tahun ke depan pada posisi 2, dan tiga tahun dari sekarang pada posisi 3. Hal ini akan terjadi apabila anda tidak melakukan apa-apa, tidak melakukan perubahan yang berarti, baik dari segi perbaikan upaya, perbaikan sikap, perbaikan penggunaan waktu, perbaikan penggunaan uang, perbaikan pengetahuan, dll, dibandingkan dengan apa yang anda lakukan selama ini. Perkiraan ini akan menjadi kenyataan bahkan bisa tetap atau lebih buruk karena perubahan menuntut kita untuk lebih baik dari hari ke hari.
Dan adalah menyedihkan apabila kecendrungan tersebut tidak menunjukkan perbaikan, melainkan tetap atau malah turun seperti gambar 2 dan 3 berikut :
Gambar 2. dan Gambar 3.
Apabila kehidupan kita seperti Grafik 2, maka tahun-tahun mendatang akan kita lalui dengan taraf kehidupan yang sama seperti sekarang. Jika anda mengeluh dalam menjalankannya, maka keluhan itu akan tetap ada nantinya. Jika Anda merasa tidak cukup, maka tetap akan tidak cukup nantinya. Kondisi ini akan semakin tidak menyenangkan bila dikaitkan dengan perubahan yang selalu terjadi di sekitar kita. Tuntutan kebutuhan semakin tinggi, tingkat tumbuhan godaan belanja semakin naik, belum lagi bila inflasi tinggi, maka Anda secara perlahan mengalami penurunan tingkat kemampuan dan tingkat kehidupan.
Keadaan ini menjadi lebih buruk lagi bila grafik yang terjadi adalah seperti pada Grafik 3. Kesengsaraan akan menunggu dan tidak ada titik cerah yang menunggu Anda di depan nanti.
Grafik-grafik yang menggambarkan statistik kehidupan ini merupakan cara yang baik bagi kita untuk merefleksikan diri. Apakah yang telah kita lakukan dan lalui telah memuaskan kita. Apabila saat ini kita telah merasa cukup, apakah ke depan kita cukup puas dengan kecendrungan yang mungkin akan terjadi bila kita tidak melakukan sesuatu yang berbeda mulai saat ini.
Masalahnya adalah, kepuasan bukanlah ukuran segala-galanya, yang penting Anda ukur adalah sejauh mana hidup ini telah bermakna. Sehingga pertanyaannya menjadi bagaimanakah Anda ingin melalui hidup ini ke depan nanti. Statistika kehidupan hanya memberikan gambaran bagi Anda sehingga Anda segera menyadari bahwa hidup ini akan tetap berjalan, apapun yang akan anda lakukan, tapi anda dapat merencanakan jalan mana yang akan anda pilih.
Pilihan ini merupakan momentum awal bagi Anda dalam menjalani hari-hari yang akan datang. Bila kita lihat kembali Grafik 4, ada tiga pilihan dasar yang dapat anda pilih :
Gambar 4.
a. Anda ingin mengubah kecendrungan yang akan terjadi dengan loncatan yang luar biasa dalam kehidupan. Pilihan A.
b. Tetap saja dengan kondisi saat ini. Pilihan B
c. Dari hari ke hari kehidupan Anda semakin memburuk
Saat ini adalah momentum bagi Anda untuk menentukan pilihan. Dan pilihan inilah kelak yang akan menjadi penggerak dalam segala tindak tanduk Anda ke depan. Tindakan yang terencana sesuai dengan arah yang telah Anda tetapkan.
Hari-hari Dalam Kehidupan
Sejalan dengan pergerakan bumi mengelilingi Matahari dan Bumi berputar pada porosnya secara rutin, menyebabkan silih bergantinya siang dan malam. Pergantian ini berlangsung rutin tanpa adanya gangguan dan akan terjadi demikian sampai saatnya Dunia ini berakhir (kiamat). Perjalanan waktu akan terus mengalir, tanpa henti yang ditandai dengan bergantinya hari dari suatu hari ke hari berikutnya.
Pergantian hari ini mengakibatkan hari dapat dikategorikan menjadi tiga masa, yang secara rutin akan tetap ada. Ketiga hari ini adalah hari lalu, hari ini, dan hari esok. Walaupun setiap hari sudah diberi nama, menjadi 7 hari dalam seminggu, sesungguhnya 3 jenis hari itulah yang ada dalam perjalanan hidup kita di Dunia ini. Sementara itu di antara 3 hari yang ada di Dunia ini ada satu hari lagi yang sangat berharga melebihi hari-hari lainnya dalam kehidupan kita, yaitu hari akhir (aherat). Hari yang kelak menjadi ajang pertanggungjawaban atas segala perbuatan kita selama menjalani kehidupan di Dunia yang fana ini. Hari akhir ini merupakan hari di mana kita dapat menikmati setiap pilihan yang telah kita putuskan ketika menjalani kehidupan di Dunia.
Sekarang mari kita bahas ketiga hari selain hari akhirat seperti dijelaskan di atas :
1. Hari Lalu
Hari lalu adalah hari-hari yang telah kita lalui. Apapun yang terjadi di sana adalah sesuatu yang sudah terjadi. Apapun yang akan kita lakukan kemudian tidak akan mengubah apa yang telah terjadi tersebut. Kita dapat belajar dari apa yang terjadi, kemudian memperbaikinya atau mencegah hal yang sama agar tidak terjadi lagi, tapi kita tidak bisa mundur dan kembali ke masa lalu untuk memperbaiki dan mengulang apa yang telah kita lakukan. Kenapa hal ini perlu ditekankan, karena sering sekali kita baru sadar/tahu akibat dari apa yang kita lakukan pada waktu lalu setelah sesuatu itu berlalu atau terjadi, bukan sebaliknya. Padahal apa yang terjadi tersebut adalah hasil dari keputusan-keputusan yang telah kita perbuat, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara sngaja maupun tidak.
2. Hari Esok
Hari esok adalah hari yang tidak pasti. Kita tidak tahu apakah kita akan melaluinya atau tidak. Kita hanya dapat memperkirakan, tapi tidak dapat memastikan apa yang akan terjadi. Namun hari esok adalah hari yang tetap akan datang, baik kita suka atau tidak, dengan atau tanpa kita. Jika kita sampai ke sana, kita tidak dapat menolak untuk melaluinya, yang dapat kita lakukan adalah merencanakan apa yang kita harapkan pada hari esok. Merencanakan hari esok merupakan sesuatu yang harus kita lakukan agar kita lebih siap menghadapinya, agar yang terjadi mendekati atau sesuai dengan yang kita harapkan. Bagaimana agar hari esok menjadi lebih baik dan diharapkan sesuai dengan yang kita inginkan ? Kita harus mengelola hari ini, hari yang sedang kita hadapi saat ini. Oleh karena itu jangan sia-siakan sedikitpun waktu yang Anda punya hari ini.
3. Hari Ini
Di antara 3 jenis hari yang ada, yang jadi milik kita adalah hari ini, hari yang sedang kita lalui. Hari di mana kita berbuat atau memutuskan sesuatu. Hari ini ada dalam kontrol kita, persisnya saat ini. Hari yang akan menentukan apa yang akan terjadi nantinya. Jika Anda melihat kembali ke Grafik 1, tentang statistika kehidupan, yang dimaksud sekarang adalah hari ini, saat ini, saat di mana kita sedang melalui waktu ini. Hari ini akan menjadi hari lalu sebentar lagi. Sebelum Anda meninggalkannya berbuatlah sesuatu saat ini juga tanpa perlu menunda-nundanya. Anda lakukan ini untuk hari-hari yang akan datang, agar Anda tidak menyesal kemudian. Anda melaluinya hanya sekali, yaitu saat ini, besok, hari ini sudah menjadi berlalu dan Anda tidak dapat mengulanginya lagi.
Hari ini merupakan kesempatan bagi Anda untuk meletakkan pondasi untuk mengukir sejarah di masa datang, tentunya jika Anda menggunakannya sebaik-baiknya. Sebaliknya dia akan tinggal dan tidak akan pernah bisa dijemput kembali.
Pemahaman kita akan ketiga jenis hari ini akan menjadi dasar bagi Anda untuk menentukan pilihan. Anda bisa belajar dari masalah yang anda lalui di hari lalu untuk merencanakan hari esok yang diimpikan dan berbuat sesuatu berdasarkan pengetahuan yang Anda miliki hari ini sehingga mimpi Anda bisa terwujud.
Dalam kenyataan sehari-hari, walaupun sudah disadari konsekuensi yang dihadapi atas ketiga macam hari ini, namun tidak sedikit orang yang tetap tidak tergerak hatinya untuk berbuat sesuatu sehingga segala sesuatunya menjadi lebih baik. Kemudian mereka kembali menyesali apa yang terjadi dalam hidupnya. Hal ini dapat diilustrasikan dengan skema berikut yang sering menjadi pilihan umum bagi orang dalam bersikap.
Perubahan adalah sesuatu yang pasti terjadi, apa yang baik hasilnya hari lalu belum tentu masih bisa berhasil baik untuk hari ini. Perubahan ini menuntut kita untuk selalu melakukan sesuatu, misalnya menyesuaikan sesuatu, dan yang terpenting adalah berbuat sesuatu agar apa yang kita inginkan tercapai.
Kita tidak boleh terjebak pada zona nyaman kita, dan kita tidak bisa hanya berdiam diri dan tidak mau pusing dengan kesempatan yang kita lalui. Zona nyaman dan tidak mau pusing dengan keadaan yang terjadi di sekitar kita, membuat orang tidak punya kemauan untuk berbuat. Ini adalah sangat mendasar, di mana inisiatif tidak akan pernah timbul dari orang-orang yang bersikap demikian. Hidupnya diprediksi akan mengikuti garis regresi linear, bahkan tidak jarang malah menurun. Jika Anda masih punya mimpi untuk memperbaiki diri dan ingin menata masa depan yang lebih baik, Anda harus keluar dari kedua jebakan ini.
Untuk keluar dari jebakan Zona Nyaman, bayangkanlah suatu ketika ada suatu kejadian yang diluar kendali Anda, sehingga apa yang Anda nikmati saat ini tidak menjadi milik Anda lagi. Apakah Anda sudah siap ? Seberapa cepat Anda mampu mempersiapkan diri untuk mengatasinya ? Tidakkah akan terlambat ?
Zona Nyaman adalah situasi yang membuat kita lalai. Dan segala ilmu, ketrampilan, dan aset yang kita miliki tidak akan termanfaatkan secara optimum. Anda akan menyia-siakan banyak hal yang tidak sepantasnya terjadi. Kedua jebakan ini adalah pengaruh dari lingkungan di mana Anda berada..
Apalagi selain meghadapi kedua jebakan tersebut, tidak jarang pula orang terjebak dalam hambatan yang diciptakannya sendiri, secara mental atau hambatan mental. Bisa saja dia puna keinginan untuk berbuat sesuatu, tidak seperti dua jebakan di atas, tapi banyak kendala yang menjadi pikirannya sehingga secara mental dia merasa tidak akan berhasil dalam melakukan apa pun. Beberapa hambatan mental yang sering kita dengar apabila seseorang diharapkan untuk berubah atau melakukan sesuatu menjadi lebih baik adalah seperti list berikut :
1. Sulit melakukannya
2. saya tidak bisa
3. pendidikan saya terlalu rendah
4. saya tidak tahu caranya
5. bidang saya tidak mendukung
6. saya tidak punya cukup modal
7. saya tidak punya keahlian
8. saya tidak punya jaringan
9. saya tidak memiliki tempat yang memadai
10. saya sudah terlalu tua
11. saya bukan dari keluarga yang berada
12. apalah yang bisa saya perbuat
13. saya tidak melihat ada orang yang berhasil selama ini
14. saya tidak berbakat
15. saya pemalu
16. saya tidak bisa menjual
17. dll
Seluruh list alasan tersebut adalah alasan yang diciptakan oleh pikiran kita yang akan membatasi diri kita untuk terjun dalam melakukan sesuatu. Akibatnya kita tidak akan pernah berbuat dan pilihan yang umum terjadi adalah tidak berbuat apa-apa dengan kata lain kita memilih status quo. Padahal untuk mengubah sesuatu kita harus memulai sesuatu, sekecil apa pun, semampu apa pun, mulai saja. Zona nyaman dan tidak mau pusing dengan apa yang terjadi membuat Anda tidak punya inisiatif, dan hambatan mental membuat Anda yang punya keinginan tidak berani untuk melakukan apapun. Jadi bagaimanakah prediksi Anda akan masa depan Anda ?
by Suheri - SuheriCenter.com
Get your Free motivation tips and techniques at the SuheriCenter.com Web site. Visit www.SuheriCenter.com now!
As long as it's reprinted in its entirety and the signature line remains intact, editors and publishers are free to reprint this article. Just direct a courtesy copy to suheri_lbs@yahoo.com
Pengarang Buku : Jangan Cuma Bermimpi, Mulai Saja!
Statistik merupakan ilmu yang dapat memberikan pemahaman kepada kita terhadap penomena yang mungkin terjadi di masa datang. Dengan menggunakan data-data lalu kemudian dianalisa pola yang terjadi sehingga kita dapat melihat suatu kecendrungan atau trend dari kejadian-kejadian tersebut. Berdasarkan kecendrungan itu, kita membuat prediksi-prediksi atau perkiraan-perkiraan yang akan muncul. Apabila teori statistik ini kita aplikasikan atau diterapkan dalam kehidupan kita, kitapun dapat dapat memperkirakan kehidupan seperti apa yang akan kita lalui di masa datang. Kita dapat memperkirakan kesuksesan apa yang akan kita lalui dan tingkat kekayaan yang akan kita punyai. Perhatikan ilustrasi berikut :
Gambar 1. Statistika Kehidupan
Coba ambil satu indikator yang ingin anda ukur dalam hidup ini, misalnya tingkat kekayaan, karir, atau apa saja yang menurut anda sebagai kunci sukses. Bila tahun pertama berada pada posisi t-3 (tiga tahun lalu), kemudian bergerak pada posisi t-2, t-1, dan pada saat ini anda berada pada posis skr (sekarang), secara statistik dapat ditarik suatu garis regresi yang menggambarkan trend atau kecendrungan yang akan terjadi di masa datang (garis regresi/pilihan B). Dari garis regresi ini, dapat diperkirakan setahun kedepan anda akan berada pada tingkat karir, kekayaan, atau kesuksesan pada posisi 1, demikian pula dua tahun ke depan pada posisi 2, dan tiga tahun dari sekarang pada posisi 3. Hal ini akan terjadi apabila anda tidak melakukan apa-apa, tidak melakukan perubahan yang berarti, baik dari segi perbaikan upaya, perbaikan sikap, perbaikan penggunaan waktu, perbaikan penggunaan uang, perbaikan pengetahuan, dll, dibandingkan dengan apa yang anda lakukan selama ini. Perkiraan ini akan menjadi kenyataan bahkan bisa tetap atau lebih buruk karena perubahan menuntut kita untuk lebih baik dari hari ke hari.
Dan adalah menyedihkan apabila kecendrungan tersebut tidak menunjukkan perbaikan, melainkan tetap atau malah turun seperti gambar 2 dan 3 berikut :
Gambar 2. dan Gambar 3.
Apabila kehidupan kita seperti Grafik 2, maka tahun-tahun mendatang akan kita lalui dengan taraf kehidupan yang sama seperti sekarang. Jika anda mengeluh dalam menjalankannya, maka keluhan itu akan tetap ada nantinya. Jika Anda merasa tidak cukup, maka tetap akan tidak cukup nantinya. Kondisi ini akan semakin tidak menyenangkan bila dikaitkan dengan perubahan yang selalu terjadi di sekitar kita. Tuntutan kebutuhan semakin tinggi, tingkat tumbuhan godaan belanja semakin naik, belum lagi bila inflasi tinggi, maka Anda secara perlahan mengalami penurunan tingkat kemampuan dan tingkat kehidupan.
Keadaan ini menjadi lebih buruk lagi bila grafik yang terjadi adalah seperti pada Grafik 3. Kesengsaraan akan menunggu dan tidak ada titik cerah yang menunggu Anda di depan nanti.
Grafik-grafik yang menggambarkan statistik kehidupan ini merupakan cara yang baik bagi kita untuk merefleksikan diri. Apakah yang telah kita lakukan dan lalui telah memuaskan kita. Apabila saat ini kita telah merasa cukup, apakah ke depan kita cukup puas dengan kecendrungan yang mungkin akan terjadi bila kita tidak melakukan sesuatu yang berbeda mulai saat ini.
Masalahnya adalah, kepuasan bukanlah ukuran segala-galanya, yang penting Anda ukur adalah sejauh mana hidup ini telah bermakna. Sehingga pertanyaannya menjadi bagaimanakah Anda ingin melalui hidup ini ke depan nanti. Statistika kehidupan hanya memberikan gambaran bagi Anda sehingga Anda segera menyadari bahwa hidup ini akan tetap berjalan, apapun yang akan anda lakukan, tapi anda dapat merencanakan jalan mana yang akan anda pilih.
Pilihan ini merupakan momentum awal bagi Anda dalam menjalani hari-hari yang akan datang. Bila kita lihat kembali Grafik 4, ada tiga pilihan dasar yang dapat anda pilih :
Gambar 4.
a. Anda ingin mengubah kecendrungan yang akan terjadi dengan loncatan yang luar biasa dalam kehidupan. Pilihan A.
b. Tetap saja dengan kondisi saat ini. Pilihan B
c. Dari hari ke hari kehidupan Anda semakin memburuk
Saat ini adalah momentum bagi Anda untuk menentukan pilihan. Dan pilihan inilah kelak yang akan menjadi penggerak dalam segala tindak tanduk Anda ke depan. Tindakan yang terencana sesuai dengan arah yang telah Anda tetapkan.
Hari-hari Dalam Kehidupan
Sejalan dengan pergerakan bumi mengelilingi Matahari dan Bumi berputar pada porosnya secara rutin, menyebabkan silih bergantinya siang dan malam. Pergantian ini berlangsung rutin tanpa adanya gangguan dan akan terjadi demikian sampai saatnya Dunia ini berakhir (kiamat). Perjalanan waktu akan terus mengalir, tanpa henti yang ditandai dengan bergantinya hari dari suatu hari ke hari berikutnya.
Pergantian hari ini mengakibatkan hari dapat dikategorikan menjadi tiga masa, yang secara rutin akan tetap ada. Ketiga hari ini adalah hari lalu, hari ini, dan hari esok. Walaupun setiap hari sudah diberi nama, menjadi 7 hari dalam seminggu, sesungguhnya 3 jenis hari itulah yang ada dalam perjalanan hidup kita di Dunia ini. Sementara itu di antara 3 hari yang ada di Dunia ini ada satu hari lagi yang sangat berharga melebihi hari-hari lainnya dalam kehidupan kita, yaitu hari akhir (aherat). Hari yang kelak menjadi ajang pertanggungjawaban atas segala perbuatan kita selama menjalani kehidupan di Dunia yang fana ini. Hari akhir ini merupakan hari di mana kita dapat menikmati setiap pilihan yang telah kita putuskan ketika menjalani kehidupan di Dunia.
Sekarang mari kita bahas ketiga hari selain hari akhirat seperti dijelaskan di atas :
1. Hari Lalu
Hari lalu adalah hari-hari yang telah kita lalui. Apapun yang terjadi di sana adalah sesuatu yang sudah terjadi. Apapun yang akan kita lakukan kemudian tidak akan mengubah apa yang telah terjadi tersebut. Kita dapat belajar dari apa yang terjadi, kemudian memperbaikinya atau mencegah hal yang sama agar tidak terjadi lagi, tapi kita tidak bisa mundur dan kembali ke masa lalu untuk memperbaiki dan mengulang apa yang telah kita lakukan. Kenapa hal ini perlu ditekankan, karena sering sekali kita baru sadar/tahu akibat dari apa yang kita lakukan pada waktu lalu setelah sesuatu itu berlalu atau terjadi, bukan sebaliknya. Padahal apa yang terjadi tersebut adalah hasil dari keputusan-keputusan yang telah kita perbuat, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara sngaja maupun tidak.
2. Hari Esok
Hari esok adalah hari yang tidak pasti. Kita tidak tahu apakah kita akan melaluinya atau tidak. Kita hanya dapat memperkirakan, tapi tidak dapat memastikan apa yang akan terjadi. Namun hari esok adalah hari yang tetap akan datang, baik kita suka atau tidak, dengan atau tanpa kita. Jika kita sampai ke sana, kita tidak dapat menolak untuk melaluinya, yang dapat kita lakukan adalah merencanakan apa yang kita harapkan pada hari esok. Merencanakan hari esok merupakan sesuatu yang harus kita lakukan agar kita lebih siap menghadapinya, agar yang terjadi mendekati atau sesuai dengan yang kita harapkan. Bagaimana agar hari esok menjadi lebih baik dan diharapkan sesuai dengan yang kita inginkan ? Kita harus mengelola hari ini, hari yang sedang kita hadapi saat ini. Oleh karena itu jangan sia-siakan sedikitpun waktu yang Anda punya hari ini.
3. Hari Ini
Di antara 3 jenis hari yang ada, yang jadi milik kita adalah hari ini, hari yang sedang kita lalui. Hari di mana kita berbuat atau memutuskan sesuatu. Hari ini ada dalam kontrol kita, persisnya saat ini. Hari yang akan menentukan apa yang akan terjadi nantinya. Jika Anda melihat kembali ke Grafik 1, tentang statistika kehidupan, yang dimaksud sekarang adalah hari ini, saat ini, saat di mana kita sedang melalui waktu ini. Hari ini akan menjadi hari lalu sebentar lagi. Sebelum Anda meninggalkannya berbuatlah sesuatu saat ini juga tanpa perlu menunda-nundanya. Anda lakukan ini untuk hari-hari yang akan datang, agar Anda tidak menyesal kemudian. Anda melaluinya hanya sekali, yaitu saat ini, besok, hari ini sudah menjadi berlalu dan Anda tidak dapat mengulanginya lagi.
Hari ini merupakan kesempatan bagi Anda untuk meletakkan pondasi untuk mengukir sejarah di masa datang, tentunya jika Anda menggunakannya sebaik-baiknya. Sebaliknya dia akan tinggal dan tidak akan pernah bisa dijemput kembali.
Pemahaman kita akan ketiga jenis hari ini akan menjadi dasar bagi Anda untuk menentukan pilihan. Anda bisa belajar dari masalah yang anda lalui di hari lalu untuk merencanakan hari esok yang diimpikan dan berbuat sesuatu berdasarkan pengetahuan yang Anda miliki hari ini sehingga mimpi Anda bisa terwujud.
Dalam kenyataan sehari-hari, walaupun sudah disadari konsekuensi yang dihadapi atas ketiga macam hari ini, namun tidak sedikit orang yang tetap tidak tergerak hatinya untuk berbuat sesuatu sehingga segala sesuatunya menjadi lebih baik. Kemudian mereka kembali menyesali apa yang terjadi dalam hidupnya. Hal ini dapat diilustrasikan dengan skema berikut yang sering menjadi pilihan umum bagi orang dalam bersikap.
Perubahan adalah sesuatu yang pasti terjadi, apa yang baik hasilnya hari lalu belum tentu masih bisa berhasil baik untuk hari ini. Perubahan ini menuntut kita untuk selalu melakukan sesuatu, misalnya menyesuaikan sesuatu, dan yang terpenting adalah berbuat sesuatu agar apa yang kita inginkan tercapai.
Kita tidak boleh terjebak pada zona nyaman kita, dan kita tidak bisa hanya berdiam diri dan tidak mau pusing dengan kesempatan yang kita lalui. Zona nyaman dan tidak mau pusing dengan keadaan yang terjadi di sekitar kita, membuat orang tidak punya kemauan untuk berbuat. Ini adalah sangat mendasar, di mana inisiatif tidak akan pernah timbul dari orang-orang yang bersikap demikian. Hidupnya diprediksi akan mengikuti garis regresi linear, bahkan tidak jarang malah menurun. Jika Anda masih punya mimpi untuk memperbaiki diri dan ingin menata masa depan yang lebih baik, Anda harus keluar dari kedua jebakan ini.
Untuk keluar dari jebakan Zona Nyaman, bayangkanlah suatu ketika ada suatu kejadian yang diluar kendali Anda, sehingga apa yang Anda nikmati saat ini tidak menjadi milik Anda lagi. Apakah Anda sudah siap ? Seberapa cepat Anda mampu mempersiapkan diri untuk mengatasinya ? Tidakkah akan terlambat ?
Zona Nyaman adalah situasi yang membuat kita lalai. Dan segala ilmu, ketrampilan, dan aset yang kita miliki tidak akan termanfaatkan secara optimum. Anda akan menyia-siakan banyak hal yang tidak sepantasnya terjadi. Kedua jebakan ini adalah pengaruh dari lingkungan di mana Anda berada..
Apalagi selain meghadapi kedua jebakan tersebut, tidak jarang pula orang terjebak dalam hambatan yang diciptakannya sendiri, secara mental atau hambatan mental. Bisa saja dia puna keinginan untuk berbuat sesuatu, tidak seperti dua jebakan di atas, tapi banyak kendala yang menjadi pikirannya sehingga secara mental dia merasa tidak akan berhasil dalam melakukan apa pun. Beberapa hambatan mental yang sering kita dengar apabila seseorang diharapkan untuk berubah atau melakukan sesuatu menjadi lebih baik adalah seperti list berikut :
1. Sulit melakukannya
2. saya tidak bisa
3. pendidikan saya terlalu rendah
4. saya tidak tahu caranya
5. bidang saya tidak mendukung
6. saya tidak punya cukup modal
7. saya tidak punya keahlian
8. saya tidak punya jaringan
9. saya tidak memiliki tempat yang memadai
10. saya sudah terlalu tua
11. saya bukan dari keluarga yang berada
12. apalah yang bisa saya perbuat
13. saya tidak melihat ada orang yang berhasil selama ini
14. saya tidak berbakat
15. saya pemalu
16. saya tidak bisa menjual
17. dll
Seluruh list alasan tersebut adalah alasan yang diciptakan oleh pikiran kita yang akan membatasi diri kita untuk terjun dalam melakukan sesuatu. Akibatnya kita tidak akan pernah berbuat dan pilihan yang umum terjadi adalah tidak berbuat apa-apa dengan kata lain kita memilih status quo. Padahal untuk mengubah sesuatu kita harus memulai sesuatu, sekecil apa pun, semampu apa pun, mulai saja. Zona nyaman dan tidak mau pusing dengan apa yang terjadi membuat Anda tidak punya inisiatif, dan hambatan mental membuat Anda yang punya keinginan tidak berani untuk melakukan apapun. Jadi bagaimanakah prediksi Anda akan masa depan Anda ?
by Suheri - SuheriCenter.com
Get your Free motivation tips and techniques at the SuheriCenter.com Web site. Visit www.SuheriCenter.com now!
As long as it's reprinted in its entirety and the signature line remains intact, editors and publishers are free to reprint this article. Just direct a courtesy copy to suheri_lbs@yahoo.com
Segala sesuatu bermula dari Mulai
Oleh : Suheri
Pengarang Buku : Jangan Cuma Bermimpi, Mulai Saja!
Coba bayangkan bangunan-bangunan yang ada, bayangkan menara petronas yang menjulang, bayangkan menara World trade Center yang tinggi sebelum hancur oleh tragedi 11 September 2001, bayangkan menara Empire State yang tinggi, bayangkan tugu monas, bayangkan rumah anda, akankah semua itu ada jika tidak diawali dengan seonggok bahan untuk membangunnya ? Mungkinkah itu terjadi jika tidak ada yang mulai mengolah seonggok bahan tersebut menjadi bagian dari bangunan ? Semua dimulai dari sesuatu yang sangat simple, yaitu memulai itu sendiri.
Kita ambil contoh yang lebih sederhana. Coba bayangkan ketika anda akan berpergian ke suatu tempat, ke kantor misalnya. Akankah anda sampai jika anda tidak mulai melangkah ? Jika anda mulai melakukannya, walaupun hanya dengan seonggok bahan, walaupun hanya dengan satu langkah, dan anda tidak berhenti maka anda akan sampai kepada tujuan. Walaupun dalam perjalanan menuju tujuan tersebut banyak hal yang ditemui, yang bisa menghambat atau mengubah skenario pencapaian tujuan, tapi dengan telah anda lakukan langkah awal “MULAI” maka anda telah melakukan suatu kemajuan besar dalam pencapaian itu.
Mengapa memulai sesuatu merupakan kunci keberhasilan anda ? Karena dengan memulai berarti anda telah menuju keberhasilan tersebut. Tapi jika anda tidak pernah memulainya maka anda tidak akan pernah sampai kepada keberhasilan tersebut, bahkan tidak akan pernah mampu mendekatinya sekalipun.
Apakah sesederhana itu ? Iya. Dengan memulai sesuatu, apapun itu, keberhasilan tinggal menunggu waktu.
Lima tahun lalu saya diskusi dengan seorang teman, yang punya rencana besar untuk menjadi seorang enterprenuer yang sukses. Dalam situasi krisis ekonomi yang sangat parah, maka berbagai rencana dan scenario telah disusunya dengan rapih. Semuanya masuk akal dan rasanya kenberhasilan tinggal menunggu wakktu. Bayangan keberhasilan tersebut sduah sangat terlihat jelas di matanya, bahkan saya yang mendengarnya cukup yakin bahwa dia bisa mendulang sukses. Sebagai seorang teman saya memberikan beberapa nasehat supaya keberhasilan tersebut bukan hanya angan-angan belaka, yaitu ‘lupakan rencana besarmu, mulailah keyakinan itu setelah kita bicara, walaupun hanya dengan langkah kecil’. Sambil berlalu saya memberikan dorongan bahwa semua itu hanya akan tinggal rencana jika kamu tidak mulai, hari itu juga. Dan ternyata rencana tinggal rencana, apa yang saya sarankan tidak dilakukan, lima tahun kemudian ketika saya bertemu lagi dan bercerita tentang apa yang pernah saya bicarakan dengannya, hanyalah sebuah mimpi, dan dia tidak berbeda dari kondisi yang saya temui lima tahun yang lalu. Kenapa bisa terjadi ? Karena dia tidak pernah memulai apa yang telah dipikirkannya dengan matang, walaupun hanya dengan suatu langkah awal yang kecil, bahkan lebih sayang lagi, dia terjebak degan rencana yang sangat komplek sehingga membuatnya ragu-ragu untuk memulai apa yang telah dipikirkannya dengan sangat baik itu.
Sebaliknya dengan memulai sesuatu, maka langkah-langkah selanjutnya tinggal mengalir mengikuti waktu dan dalam perjalanan tersbut keyakinan kita akan tumbuh, apalagi kita telah melihat hasil dari setiap langkah yang telah dilakukan dan ini merupakan sumber energi yang mendorong kita untuk lebih giat lagi dalam mencapai apa yang ingin kita ujudkan.
Keberhasilan itu tidak ditentukan dari seberapa besar rencana yang kita buat melainkan ditentukan oleh seberapa besar keberanian kita untuk memulai sesuatu.
Saya teringat pada suatu ketika saya mebaca sebuah artikel di sebuah majalah, yang saya sudah lupa, namun saya masih ingat dengan baik apa yang disampaikan oleh majalah tersebut saat mewawancarai seorang pengusaha sukses di Jakarta, yaiut Bapak Bob Sadino. Belaiau berhasil mengembangkan usahanya dengan sangat baik, setelah melanglang buana ke negri orang, kemudian kembali ke Indonesia untuk memulai suatu usaha berternak ayam dan menjual telor. Ketika belaiu ditanya wartawan, apakah beliau sudah merasa sukses saat diwawancarai dengan beberapa pabrik dan pusat perbelanjaan yang dimilikinya, dengan ringan tapi mantap beliau menjawab bahawa beliau menganggap sukses itu bukan saat itu, melainkan pada saat kilo pertama beliau berhasil menjual telor ayam. Suatu yang sangat masuk di akal. Kalau saja beliau tidak memulai menjual telor ayam maka beliau tidak akan seberhasil saat itu, karena dari sanalah kemudian usahanya berkembang sampai dengan wawancara itu dilaksanakan.
Kalau saja Bob Sadino tidak mulai membeli beberapa ekor ayam untuk dipelihara dan kemudian mulai menjual telor-telor tesebut, maka usahanya tidak akan pernah ada. Pencapaian-pencapaian lain kemudian mengalir dengan setiap kemajuan-kemajuan kecil yang didapatkannya dalam perjalan usaha tersebut. Suatu pemikiran yang sederhana, tidak berbelit-belit. Memulai sesuatu walaupun kadang-kadang tidak diikuti dengan suatu perencanaan yang komplek akan menjadi jaminan keberhasilan dalam setiap langkah kita.
Kadang-kadang memulai sesuatu tidaklah harus dengan suatu rencana yang matang. Jika ada ide, dapat langsung dimulai. Hal-hal lain dengan sendirinya akan mengikuti. Pada saatnya nanti setiap aspek akan dengan sendirinya dapat dilakukan dan dilalui. Resiko, hambatan dan rintangan dengan sendirinya akan ada jalan keluarnya. Apabila kita menghadapinya dengan sendirinya akan ada solusinya. Tergantung seberapa kuat keinginan kita untuk meraih sukses tersebut, dengan sendirinya setiap hambatan dan masalah tersebut akan dapat diatasi.
Ini perlu dicamkan karena, banyak sekali kekhawatiran orang untuk memulai sesuatu karena takut tidak menguasai, takut karena tidak punya pengalaman, takut resiko, takut ini, takut itu, sehingga mengakibatkan mereka berjalan di tempat. Tidak sedikit orang yang punya pendidikan seadanya, karena tidak terlalu banyak kekhawatiran sehingga mereka mealakukan saja apa yang semestinya dilakukan dan menghadapi hambatan dengan baik pada saat hambatan itu datang dan kesuksesan kemudian memihak mereka. Mereka tidak mengerti apa namanya strategy, apa itu planning, tapi mereka hanya me-MULAI apa yang bisa mereka lakukan kemudian mereka sukses dengan usahanya. Bahkan kemudian mereka memperkerjakan orang-orang yang mempunya pengetahuan yang jauh lebih laus dari mereka, tapi dari segi keberhasilan mereka adalah jagonya.
Untuk menjadi sukses, background, pengetahuan, atau pendidikan, tidak selau menjadi faktor penentu
Pada tahun 95, ketika hari Sabtu, saat saya libur kerja, saya berkunjung ketempat adek saya, dengan tujuan menjeputnya untuk berjalan-jalan. Sesampainya saya ditempat kerjanya saya diminta menunggu dikursi kosong tepat di samping seorang customer yang ditemani seorang temannya yang sedang memproses pembelian sebuah kendaraan minibus. Dengan penampilan seadanya dan bahkan sangat sederhana, keingintahuan saya tentang customer tersebut menjadi sangat besar. Ketika ada kesempatan untuk bicara dengan customer tersebut, pada saat mereka menunggu proses administrasi saya berusaha menggali siapa sesungguhnya customer tersebut, usaha apa yang ditekuninya, dan bagaimana dia memulainya.
Dari hasil pembicaraan saya, saya menagkap kesederhanaan yang tidak saya duga sebelumnya, ternyata berbuahkan hasil yang baik. Customer yang membeli minibus tersebut punya latar belakang pendidikan yang sangat minim, tidak tamat SD bahkan belum sempat mempelajari tulis baca. Karena pengetahunanya yang terbatas itulah dia membawa seorang teman untuk membantunya dalam proses administrasi yang akan dialuinya pada saat pembelian kendaraan tersebut.
Beliau berkeinginan untuk memperoleh penghidupan yang lebih layak dengan penghasilan yang baik. Hal ini telah mendorongnya untuk memulai sesuatu usaha. Tampa perencanaan yang muluk-muluk dan teori yang macam-macam, dengan bekal uang yang hanya ada Rp. 700.000, beliau meMULAI usahanya, sekitar 2 tahun (?) sebelumnya. Customer tersebut bermukim di Jakarta Timur, dengan modal tersebut langsung berangkat ke Cibinong untuk mencari orang yang punya lahan kosong untuk ditanami pohon singkong. Dalam pembicaraan dengan pemilik lahan, semua modal tersebut dijadikan modal untuk menanam sinngkong dan perawatannya, tapi dengan syarat bahwa hasilnya nanti harus dijual kepada customer tersebut. Kesepakatan tersebut didapatkan, kemudain beberapa bulan setelah pohon tersbut dapat dipetik daunnya, si customer mendatangi pemilik lahan untuk membeli daun singkong. Seikatnya dengan ukuran dan kualitas yang ditentukaan seharga Rp. 500,-. Setelah itu customer tersebut berusaha untuk mendekati warung-warung padang sepanjang perjalanan dari Cibinong ke Jakarta untuk mendagangkan daun singkong yang akan dibelinya dengan harga Rp. 2000,-. Dengan jaminan kaulitas daun singkong yang dibawanya dalam sekejap customer tersebut mendapatkan langganan tetap. Pagi-pagi beliau berangkat ke Cibinong membawa daun singkong, kemudian mendistribusikannya kepada seluruh langganannya dalam perjalanan pulang ke Jakarta yang beberapa di antaranya hanya membeli satu samapi dua ikat saja. Beliau bisa menjual sebanyak sekitar seratus ikat per hari. Dengan margin keuntungan Rp. 1.500,- per ikat dikurangi ongkos transport sekitar Rp. 500 per ikat, beliau mengantongi untung Rp. 1.000 per ikat. Dengan demikian setiap bulannya customer tersebut mendapatkan hasil sekitar Rp. 100.000 per hari atau sekitar Rp. 3.000.000 per bulan, bayangkan dengan gaji seorang Sarjana yang baru tamat pada perusahaan besar waktu itu sekitar Rp. 500.000 per bulan.
Dengan penghasilan rutin tersebut, beliua berusaha untuk mendapatkan kendaraan dengan leasing yang angsurannya sekitar Rp. 750.000 per bulan, yang berarti masih tersisa penghasilan sekitar Rp. 2.250.000 per bulannya. Dan pada saat saya bertemu dengan customer tersebut, beliau sedang membeli mobil ke-empat dan pada waktu itu sudah punya rencana untuk melebarkan usahanya dengan pola yang sama pada komoditi yang lain, seperti cabe, bawang, dll.
Sering sekali kita terbentur pada saat yang awal, yaitu saat kita harus memulai. Banyak calon-calon pengusaha yang punya kemampuan luar biasa tidak pernah menjadi pengusaha karena tidak mau memulai sesuatu. Kebanyakan hambatan itu datang dari dirinya sendiri, berupa kekhawatiran-kekhawatiran, rencana yang terlalu kompleks, ingin segera mendapatkan hasil tinggi, dan lain-lain sehingga menghambat mereka untuk melangkah dan memulai usahanya. Dengan berjalannya waktu, kesempatan itu kemudian diperoleh oleh orang-orang yang punya keberanian dalam memulainya, bahkan tidak jarang mereka kemudian menyesali diri setelah melihat orang lain bisa berhasil dengan ide dan pikiran yang sama dengan yang pernah dipikirkannya di masa lalu. Bedanya hanyalah pada siapa yang mau memulai dan siapa yang hanya berfikir untuk memulainya, tanpa pernah menjadi nyata. Kadang-kadang ide itu hanya sederhana, tapi hasilnnya bisa luar biasa. Tidak ada yang bisa dipandang spele akan hasil yang akan kita peroleh sebelum kita memulainya. Karena dengan kita memulai sesuatu dengan sendirnya akan timbul ikutan-ikutan lain yang luar biasa yang kadangkala tidak pernah kita sadari dari awal.
Pada tahun 1996, Seorang teman bercerita kepada saya bagaimana salah satu diantara temannya semasa di Sekolah Dasar memulai usaha setelah tempatnya bekerja sebagai penjaga toko kelontong terbakar. Dengan modal beberapa ratus ribu hasil pesangon yang diperolehnya, dengan menjual pakaian dalam wanita ke kantor-kantor, kemudian dia berhasil menjadi salah seorang grosir pakaian dalam dengan merek ternama yang memiliki toko yang cukup besar di pusat perbelanjaan Mangga dua dan memperoleh kekayaan pribadi yang tinggi. Apa yang diperolehnya jauh melebihi apa yang diperolehnya sebagai seorang General Manager dari suatu perusahaan yang cukup ternama.
Keinginan temannya itu untuk berhasil dengan usaha sendiri telah mendorongnya untuk memulai sesuatu, yaitu dengan uang pesangon tersebut, semuanya dibelikan pakaian dalam wanita, kemudian dijualnya dari satu kantor ke kantor yang lain Jika dia tidak mulai membeli kemudian menjajajkannya maka dia tidak akan berhasil punya usaha sendiri, mungkin akan tetap jadi karyawan yang jauh berbeda dari sebelumnya.
Untuk memulai sautu usaha sering sekali faktor modal dijaikan hambatan. Tidak semua keberhasilan diawali dengan modal berupa uang. Cerita seorang General Manager yang berusaha memulai sesuatu dengan cara membina kebersamaan dengan para peternak ayam merupakan salah satu contoh bahwa modal dan uang tidak harus menjadi hambatan bila kita ingin sukses. Pelajaran yang sama juga kita dapatkan bahwa kelengkapan pengetahuan juga bukan merupakan hambatan untuk memulai sesuatu, karena dengan kita memulai sesuatu dengan sendirinya kita akan belajar dan lebih mengetahui dan mendalami apa yang kita kerjakan. Walaipun mulanya dia tidak mengerti tentang tata cara berternak ayam, namun kemudian dia mengetahui dari mana harus mempelajari tentang ayam, melalui interaksinya dengan para peternak ayam.
Juan “Chi Chi” Rodrigues tidak melihat modal, pengetahuan, dan keberadaan lapangan golf sebagai hambatan untuk memulai keinginanannya menjadi pemain golf yang baik sebagai upaya untuk memenuhi mimpinya untuk membeli sepeda. Dalam keterbatasan yang ada tersebut dia berusaha memulai mimpinya dengan kreatif menggunakan dahan pohon dan sepotong pipa sebagai stick, kaleng kosong yang dipukul disulap jadi bola, dan lapangan rumput yang dibuatkan lobang sebagai lapangan golf. Hal ini menujukkan bahwa dalam hidup ini bukan masalah di mana anda memulai, tapi bagiamana anda memulai.
Sebenarnya tidak ada hambatan untuk memulai sesautu dalam upaya mencapai objektif anda, karena anda dapat melakukannya dengan berbagai macam cara dari manapun. Anda tinggal melihat apa yang anda punya dan apa yang anda miliki, kemudian atas dasar itu lakukanlah sesuatu yang bisa anda lakukan tanpa melihat lagi batasan-batasan yang dapat menghambat anda yang akan menunda apa yang semestinya dapat anda lakukan sehingga objektif anda tidak hanya tinggal menjadi mimpi.
Setelah anda selesai membaca sampai di sini, coba anda pikirkan apa yang segera harus anda lakukan, sekecil apapun, untuk dapat mewujudkan objektif yang telah anda tetapkan terdahulu. Jangan lagi buang-buang waktu. Anda tidak perlu memikirkan hasilnya dan anda tidak perlu memikirkan betapa susahnya, tapi mulailah dari hal yang bisa anda lakukan saat ini juga. Kesuksesan anda berawal di sini. Jika saat ini anda tidak memulainya, maka kecil kemungkinan anda akan mencapai apa yang telah anda tetapkan, karena hal yang tersulit dalam mencapai sesuatu adalah saat MEMULAINYA, bukan pada saat merencanakannya. Karena dengan memulai dengan sendirinya semuanya akan mengalir dengan sendirnya, baik itu ide, kreativitas, dana, solusi, dll.
by Suheri - SuheriCenter.com
Get your Free motivation tips and techniques at the SuheriCenter.com Web site. Visit www.SuheriCenter.com now!
As long as it's reprinted in its entirety and the signature line remains intact, editors and publishers are free to reprint this article. Just direct a courtesy copy to suheri_lbs@yahoo.com
Pengarang Buku : Jangan Cuma Bermimpi, Mulai Saja!
Coba bayangkan bangunan-bangunan yang ada, bayangkan menara petronas yang menjulang, bayangkan menara World trade Center yang tinggi sebelum hancur oleh tragedi 11 September 2001, bayangkan menara Empire State yang tinggi, bayangkan tugu monas, bayangkan rumah anda, akankah semua itu ada jika tidak diawali dengan seonggok bahan untuk membangunnya ? Mungkinkah itu terjadi jika tidak ada yang mulai mengolah seonggok bahan tersebut menjadi bagian dari bangunan ? Semua dimulai dari sesuatu yang sangat simple, yaitu memulai itu sendiri.
Kita ambil contoh yang lebih sederhana. Coba bayangkan ketika anda akan berpergian ke suatu tempat, ke kantor misalnya. Akankah anda sampai jika anda tidak mulai melangkah ? Jika anda mulai melakukannya, walaupun hanya dengan seonggok bahan, walaupun hanya dengan satu langkah, dan anda tidak berhenti maka anda akan sampai kepada tujuan. Walaupun dalam perjalanan menuju tujuan tersebut banyak hal yang ditemui, yang bisa menghambat atau mengubah skenario pencapaian tujuan, tapi dengan telah anda lakukan langkah awal “MULAI” maka anda telah melakukan suatu kemajuan besar dalam pencapaian itu.
Mengapa memulai sesuatu merupakan kunci keberhasilan anda ? Karena dengan memulai berarti anda telah menuju keberhasilan tersebut. Tapi jika anda tidak pernah memulainya maka anda tidak akan pernah sampai kepada keberhasilan tersebut, bahkan tidak akan pernah mampu mendekatinya sekalipun.
Apakah sesederhana itu ? Iya. Dengan memulai sesuatu, apapun itu, keberhasilan tinggal menunggu waktu.
Lima tahun lalu saya diskusi dengan seorang teman, yang punya rencana besar untuk menjadi seorang enterprenuer yang sukses. Dalam situasi krisis ekonomi yang sangat parah, maka berbagai rencana dan scenario telah disusunya dengan rapih. Semuanya masuk akal dan rasanya kenberhasilan tinggal menunggu wakktu. Bayangan keberhasilan tersebut sduah sangat terlihat jelas di matanya, bahkan saya yang mendengarnya cukup yakin bahwa dia bisa mendulang sukses. Sebagai seorang teman saya memberikan beberapa nasehat supaya keberhasilan tersebut bukan hanya angan-angan belaka, yaitu ‘lupakan rencana besarmu, mulailah keyakinan itu setelah kita bicara, walaupun hanya dengan langkah kecil’. Sambil berlalu saya memberikan dorongan bahwa semua itu hanya akan tinggal rencana jika kamu tidak mulai, hari itu juga. Dan ternyata rencana tinggal rencana, apa yang saya sarankan tidak dilakukan, lima tahun kemudian ketika saya bertemu lagi dan bercerita tentang apa yang pernah saya bicarakan dengannya, hanyalah sebuah mimpi, dan dia tidak berbeda dari kondisi yang saya temui lima tahun yang lalu. Kenapa bisa terjadi ? Karena dia tidak pernah memulai apa yang telah dipikirkannya dengan matang, walaupun hanya dengan suatu langkah awal yang kecil, bahkan lebih sayang lagi, dia terjebak degan rencana yang sangat komplek sehingga membuatnya ragu-ragu untuk memulai apa yang telah dipikirkannya dengan sangat baik itu.
Sebaliknya dengan memulai sesuatu, maka langkah-langkah selanjutnya tinggal mengalir mengikuti waktu dan dalam perjalanan tersbut keyakinan kita akan tumbuh, apalagi kita telah melihat hasil dari setiap langkah yang telah dilakukan dan ini merupakan sumber energi yang mendorong kita untuk lebih giat lagi dalam mencapai apa yang ingin kita ujudkan.
Keberhasilan itu tidak ditentukan dari seberapa besar rencana yang kita buat melainkan ditentukan oleh seberapa besar keberanian kita untuk memulai sesuatu.
Saya teringat pada suatu ketika saya mebaca sebuah artikel di sebuah majalah, yang saya sudah lupa, namun saya masih ingat dengan baik apa yang disampaikan oleh majalah tersebut saat mewawancarai seorang pengusaha sukses di Jakarta, yaiut Bapak Bob Sadino. Belaiau berhasil mengembangkan usahanya dengan sangat baik, setelah melanglang buana ke negri orang, kemudian kembali ke Indonesia untuk memulai suatu usaha berternak ayam dan menjual telor. Ketika belaiu ditanya wartawan, apakah beliau sudah merasa sukses saat diwawancarai dengan beberapa pabrik dan pusat perbelanjaan yang dimilikinya, dengan ringan tapi mantap beliau menjawab bahawa beliau menganggap sukses itu bukan saat itu, melainkan pada saat kilo pertama beliau berhasil menjual telor ayam. Suatu yang sangat masuk di akal. Kalau saja beliau tidak memulai menjual telor ayam maka beliau tidak akan seberhasil saat itu, karena dari sanalah kemudian usahanya berkembang sampai dengan wawancara itu dilaksanakan.
Kalau saja Bob Sadino tidak mulai membeli beberapa ekor ayam untuk dipelihara dan kemudian mulai menjual telor-telor tesebut, maka usahanya tidak akan pernah ada. Pencapaian-pencapaian lain kemudian mengalir dengan setiap kemajuan-kemajuan kecil yang didapatkannya dalam perjalan usaha tersebut. Suatu pemikiran yang sederhana, tidak berbelit-belit. Memulai sesuatu walaupun kadang-kadang tidak diikuti dengan suatu perencanaan yang komplek akan menjadi jaminan keberhasilan dalam setiap langkah kita.
Kadang-kadang memulai sesuatu tidaklah harus dengan suatu rencana yang matang. Jika ada ide, dapat langsung dimulai. Hal-hal lain dengan sendirinya akan mengikuti. Pada saatnya nanti setiap aspek akan dengan sendirinya dapat dilakukan dan dilalui. Resiko, hambatan dan rintangan dengan sendirinya akan ada jalan keluarnya. Apabila kita menghadapinya dengan sendirinya akan ada solusinya. Tergantung seberapa kuat keinginan kita untuk meraih sukses tersebut, dengan sendirinya setiap hambatan dan masalah tersebut akan dapat diatasi.
Ini perlu dicamkan karena, banyak sekali kekhawatiran orang untuk memulai sesuatu karena takut tidak menguasai, takut karena tidak punya pengalaman, takut resiko, takut ini, takut itu, sehingga mengakibatkan mereka berjalan di tempat. Tidak sedikit orang yang punya pendidikan seadanya, karena tidak terlalu banyak kekhawatiran sehingga mereka mealakukan saja apa yang semestinya dilakukan dan menghadapi hambatan dengan baik pada saat hambatan itu datang dan kesuksesan kemudian memihak mereka. Mereka tidak mengerti apa namanya strategy, apa itu planning, tapi mereka hanya me-MULAI apa yang bisa mereka lakukan kemudian mereka sukses dengan usahanya. Bahkan kemudian mereka memperkerjakan orang-orang yang mempunya pengetahuan yang jauh lebih laus dari mereka, tapi dari segi keberhasilan mereka adalah jagonya.
Untuk menjadi sukses, background, pengetahuan, atau pendidikan, tidak selau menjadi faktor penentu
Pada tahun 95, ketika hari Sabtu, saat saya libur kerja, saya berkunjung ketempat adek saya, dengan tujuan menjeputnya untuk berjalan-jalan. Sesampainya saya ditempat kerjanya saya diminta menunggu dikursi kosong tepat di samping seorang customer yang ditemani seorang temannya yang sedang memproses pembelian sebuah kendaraan minibus. Dengan penampilan seadanya dan bahkan sangat sederhana, keingintahuan saya tentang customer tersebut menjadi sangat besar. Ketika ada kesempatan untuk bicara dengan customer tersebut, pada saat mereka menunggu proses administrasi saya berusaha menggali siapa sesungguhnya customer tersebut, usaha apa yang ditekuninya, dan bagaimana dia memulainya.
Dari hasil pembicaraan saya, saya menagkap kesederhanaan yang tidak saya duga sebelumnya, ternyata berbuahkan hasil yang baik. Customer yang membeli minibus tersebut punya latar belakang pendidikan yang sangat minim, tidak tamat SD bahkan belum sempat mempelajari tulis baca. Karena pengetahunanya yang terbatas itulah dia membawa seorang teman untuk membantunya dalam proses administrasi yang akan dialuinya pada saat pembelian kendaraan tersebut.
Beliau berkeinginan untuk memperoleh penghidupan yang lebih layak dengan penghasilan yang baik. Hal ini telah mendorongnya untuk memulai sesuatu usaha. Tampa perencanaan yang muluk-muluk dan teori yang macam-macam, dengan bekal uang yang hanya ada Rp. 700.000, beliau meMULAI usahanya, sekitar 2 tahun (?) sebelumnya. Customer tersebut bermukim di Jakarta Timur, dengan modal tersebut langsung berangkat ke Cibinong untuk mencari orang yang punya lahan kosong untuk ditanami pohon singkong. Dalam pembicaraan dengan pemilik lahan, semua modal tersebut dijadikan modal untuk menanam sinngkong dan perawatannya, tapi dengan syarat bahwa hasilnya nanti harus dijual kepada customer tersebut. Kesepakatan tersebut didapatkan, kemudain beberapa bulan setelah pohon tersbut dapat dipetik daunnya, si customer mendatangi pemilik lahan untuk membeli daun singkong. Seikatnya dengan ukuran dan kualitas yang ditentukaan seharga Rp. 500,-. Setelah itu customer tersebut berusaha untuk mendekati warung-warung padang sepanjang perjalanan dari Cibinong ke Jakarta untuk mendagangkan daun singkong yang akan dibelinya dengan harga Rp. 2000,-. Dengan jaminan kaulitas daun singkong yang dibawanya dalam sekejap customer tersebut mendapatkan langganan tetap. Pagi-pagi beliau berangkat ke Cibinong membawa daun singkong, kemudian mendistribusikannya kepada seluruh langganannya dalam perjalanan pulang ke Jakarta yang beberapa di antaranya hanya membeli satu samapi dua ikat saja. Beliau bisa menjual sebanyak sekitar seratus ikat per hari. Dengan margin keuntungan Rp. 1.500,- per ikat dikurangi ongkos transport sekitar Rp. 500 per ikat, beliau mengantongi untung Rp. 1.000 per ikat. Dengan demikian setiap bulannya customer tersebut mendapatkan hasil sekitar Rp. 100.000 per hari atau sekitar Rp. 3.000.000 per bulan, bayangkan dengan gaji seorang Sarjana yang baru tamat pada perusahaan besar waktu itu sekitar Rp. 500.000 per bulan.
Dengan penghasilan rutin tersebut, beliua berusaha untuk mendapatkan kendaraan dengan leasing yang angsurannya sekitar Rp. 750.000 per bulan, yang berarti masih tersisa penghasilan sekitar Rp. 2.250.000 per bulannya. Dan pada saat saya bertemu dengan customer tersebut, beliau sedang membeli mobil ke-empat dan pada waktu itu sudah punya rencana untuk melebarkan usahanya dengan pola yang sama pada komoditi yang lain, seperti cabe, bawang, dll.
Sering sekali kita terbentur pada saat yang awal, yaitu saat kita harus memulai. Banyak calon-calon pengusaha yang punya kemampuan luar biasa tidak pernah menjadi pengusaha karena tidak mau memulai sesuatu. Kebanyakan hambatan itu datang dari dirinya sendiri, berupa kekhawatiran-kekhawatiran, rencana yang terlalu kompleks, ingin segera mendapatkan hasil tinggi, dan lain-lain sehingga menghambat mereka untuk melangkah dan memulai usahanya. Dengan berjalannya waktu, kesempatan itu kemudian diperoleh oleh orang-orang yang punya keberanian dalam memulainya, bahkan tidak jarang mereka kemudian menyesali diri setelah melihat orang lain bisa berhasil dengan ide dan pikiran yang sama dengan yang pernah dipikirkannya di masa lalu. Bedanya hanyalah pada siapa yang mau memulai dan siapa yang hanya berfikir untuk memulainya, tanpa pernah menjadi nyata. Kadang-kadang ide itu hanya sederhana, tapi hasilnnya bisa luar biasa. Tidak ada yang bisa dipandang spele akan hasil yang akan kita peroleh sebelum kita memulainya. Karena dengan kita memulai sesuatu dengan sendirnya akan timbul ikutan-ikutan lain yang luar biasa yang kadangkala tidak pernah kita sadari dari awal.
Pada tahun 1996, Seorang teman bercerita kepada saya bagaimana salah satu diantara temannya semasa di Sekolah Dasar memulai usaha setelah tempatnya bekerja sebagai penjaga toko kelontong terbakar. Dengan modal beberapa ratus ribu hasil pesangon yang diperolehnya, dengan menjual pakaian dalam wanita ke kantor-kantor, kemudian dia berhasil menjadi salah seorang grosir pakaian dalam dengan merek ternama yang memiliki toko yang cukup besar di pusat perbelanjaan Mangga dua dan memperoleh kekayaan pribadi yang tinggi. Apa yang diperolehnya jauh melebihi apa yang diperolehnya sebagai seorang General Manager dari suatu perusahaan yang cukup ternama.
Keinginan temannya itu untuk berhasil dengan usaha sendiri telah mendorongnya untuk memulai sesuatu, yaitu dengan uang pesangon tersebut, semuanya dibelikan pakaian dalam wanita, kemudian dijualnya dari satu kantor ke kantor yang lain Jika dia tidak mulai membeli kemudian menjajajkannya maka dia tidak akan berhasil punya usaha sendiri, mungkin akan tetap jadi karyawan yang jauh berbeda dari sebelumnya.
Untuk memulai sautu usaha sering sekali faktor modal dijaikan hambatan. Tidak semua keberhasilan diawali dengan modal berupa uang. Cerita seorang General Manager yang berusaha memulai sesuatu dengan cara membina kebersamaan dengan para peternak ayam merupakan salah satu contoh bahwa modal dan uang tidak harus menjadi hambatan bila kita ingin sukses. Pelajaran yang sama juga kita dapatkan bahwa kelengkapan pengetahuan juga bukan merupakan hambatan untuk memulai sesuatu, karena dengan kita memulai sesuatu dengan sendirinya kita akan belajar dan lebih mengetahui dan mendalami apa yang kita kerjakan. Walaipun mulanya dia tidak mengerti tentang tata cara berternak ayam, namun kemudian dia mengetahui dari mana harus mempelajari tentang ayam, melalui interaksinya dengan para peternak ayam.
Juan “Chi Chi” Rodrigues tidak melihat modal, pengetahuan, dan keberadaan lapangan golf sebagai hambatan untuk memulai keinginanannya menjadi pemain golf yang baik sebagai upaya untuk memenuhi mimpinya untuk membeli sepeda. Dalam keterbatasan yang ada tersebut dia berusaha memulai mimpinya dengan kreatif menggunakan dahan pohon dan sepotong pipa sebagai stick, kaleng kosong yang dipukul disulap jadi bola, dan lapangan rumput yang dibuatkan lobang sebagai lapangan golf. Hal ini menujukkan bahwa dalam hidup ini bukan masalah di mana anda memulai, tapi bagiamana anda memulai.
Sebenarnya tidak ada hambatan untuk memulai sesautu dalam upaya mencapai objektif anda, karena anda dapat melakukannya dengan berbagai macam cara dari manapun. Anda tinggal melihat apa yang anda punya dan apa yang anda miliki, kemudian atas dasar itu lakukanlah sesuatu yang bisa anda lakukan tanpa melihat lagi batasan-batasan yang dapat menghambat anda yang akan menunda apa yang semestinya dapat anda lakukan sehingga objektif anda tidak hanya tinggal menjadi mimpi.
Setelah anda selesai membaca sampai di sini, coba anda pikirkan apa yang segera harus anda lakukan, sekecil apapun, untuk dapat mewujudkan objektif yang telah anda tetapkan terdahulu. Jangan lagi buang-buang waktu. Anda tidak perlu memikirkan hasilnya dan anda tidak perlu memikirkan betapa susahnya, tapi mulailah dari hal yang bisa anda lakukan saat ini juga. Kesuksesan anda berawal di sini. Jika saat ini anda tidak memulainya, maka kecil kemungkinan anda akan mencapai apa yang telah anda tetapkan, karena hal yang tersulit dalam mencapai sesuatu adalah saat MEMULAINYA, bukan pada saat merencanakannya. Karena dengan memulai dengan sendirinya semuanya akan mengalir dengan sendirnya, baik itu ide, kreativitas, dana, solusi, dll.
by Suheri - SuheriCenter.com
Get your Free motivation tips and techniques at the SuheriCenter.com Web site. Visit www.SuheriCenter.com now!
As long as it's reprinted in its entirety and the signature line remains intact, editors and publishers are free to reprint this article. Just direct a courtesy copy to suheri_lbs@yahoo.com
Minggu, 19 Agustus 2007
Make Meaningfull Life
Asking yourself. What you have done so far in your life ?
If you always asking this question, mean that you still have a passion to make yourself being meningfull in your society..
But only a few people done this. They just doing everything routinly, and they just satisfied with current condition that they achieve. They never think further more than what that they already done now. Meanwhile others make so many improvement and progress to make their life giving more contribution to society or environment.
If you part of people just using your capacity only for yourself without any willingness to contribute more, so my blog will not mean anything for you. But if you want to contribute more by enlarging your capacity more than you have done, you will find my blog will be given you some spirit to act.
And for those of you interseted to contribute more, please find my blog as one of the source of inspiration..
Jakarta, 18 August 2007
Suheri
If you always asking this question, mean that you still have a passion to make yourself being meningfull in your society..
But only a few people done this. They just doing everything routinly, and they just satisfied with current condition that they achieve. They never think further more than what that they already done now. Meanwhile others make so many improvement and progress to make their life giving more contribution to society or environment.
If you part of people just using your capacity only for yourself without any willingness to contribute more, so my blog will not mean anything for you. But if you want to contribute more by enlarging your capacity more than you have done, you will find my blog will be given you some spirit to act.
And for those of you interseted to contribute more, please find my blog as one of the source of inspiration..
Jakarta, 18 August 2007
Suheri
Langganan:
Postingan (Atom)